Menu

Senin, 22 Mei 2017

TUGAS BLOG VI (Sesudah UTS): TES DAN EVALUASI



TES STANDAR DAN PENGAJARAN
 
Haii kaula muda...

          Di sore ini, aku mau bagi-bagi informasi penting seputaran tes dan pengajaran. Nah, apalagi baru-baru ini banyak adik-adik yang baru lulus SMA/K, SMP, dan SD kan ?  Dan pastinya udah ngerasai dong gimana rasanya ikut ujian nasional yang diselenggarakan oleh negara hihihi... so, jangan sampai ngelewatin tulisan ku ini yah guys wkwk.. karna ini penting juga buat kamu semua yang bakal ikut ujian nasional atau ikut tes-tes apapun itu di tahun-tahun berikutnya J
Okay langsung aja kita mulai ya guys. . .

              I.      Pengertian Tes Standar
Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai administrasinya. Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus, perbandingan ini dilakukan di tingkat nasional.
Jadi, apa bedanya tes standar dengan tes yang dibuat oleh guru untuk menilai prestasi murid? Nah, bedanya adalah soal tes yang dibuat oleh guru, cenderung difokuska pada tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Sedangkan tes standar mencakup berbagai materi yang lazimnya diajarkan di kebanyakan kelas. Perbedaan lain yaitu tes standar banyak tes standar yang memiliki aturan umum dan telah dievaluasi validitas dan reabilitasnya. 

            II.      Tujuan Tes Standar
Tes standar biasanya bertujuan untuk:
Ø  Memberikan informasi tentang kemajuan murid. Tes ini adalah sumber informasi tentang seberapa baik prestasi dan kemampuan murid.
Ø  Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid. Tes standar juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid.
Ø  Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus. Tes standar juga dipakai untuk membuat keputusan tentang apakah murid diizinkan masuk ke program spesifik atau tidak. Di SMA, tes standar biasanya dipakai untuk menentukan materi apa yang harus dipelajarai oleh siswa secara mendalam.
Ø  Memberikan informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi. Bersama dengan informasi lain, nilai dari tes standar dapat dipakai oleh guru dalam membuat keputusan tentang isntruksi.
Ø  Membantu administrator mengevaluasi program. Jika sekolah hendak beralih ke program pendidikan yang baru, administrator sekolah harus tahu seberapa efektifkah program baru itu. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah memberikan tes standar yang relevan kepada murid untuk melihat bagaimana kinerja di bawah program baru tersebut.
Ø  Memberikan akuntabilitas. Sekolah dan guru diharapkan bertanggung jawab atas pengajaran muridnya. Meskipu ini adalah soal kontroversial, tes standar kini mulai banyak dipakai untuk menentukan seberapa efektifkah sekolah dalam menghabiskan dana dalam proses belajar.
Tes berbasis standar adalah tes yang menilai kemampuan/keahlian yang diharuskan dipunyai murid sebelum mereka naik ke kelas berikutnya atau kelulusan. Tes berisiko tinggi yaitu menggunakan tes dengan cara sedemikian rupa yang mengandung konsekuensi penting bagi murid, memengaruhi keputusan seperti apakah murid itu akan naik kelas atau lulus.


          III.      Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standar
Ø  Norma
Untuk memahami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja dari kelompok norma (norm group), yakni kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji. Tes ini dikatakan didasarkan pada norma nasional (national norms) apabila kelompok norma itu terdiri dari representasi murid secara nasional. Selain norma nasional, tes standar juga dapat mengandung norma kelompok dari sampel nasional.
Ø  Validitas
Validitas dapat diartikan sebagai sejauh mana sebuah tes menguur apa-apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Tes standar yang valid harus mengandung validitas isi yaitu kemampuan tes untuk mencakup sampel (to sample) isi yang hendak diukur. Selain itu, bentuk lain dari validitas yaitu validitas kriteria, yakni kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain. Validitas kriteria dapat bersifat concurrent dan predictive.
Concurrent validity adalah relasi antara nilai tes dengan kriteria lain yang ada saat ini.
Predictive validity adalah relasi antara nilai tes dengan kinerja masa depan murid.
Ø  Reliabilitas
Reliabilitas artinya sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Reabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu:
1.     Test-retest reliability
Tes ini untuk mengukur sejauh mana sebuah tes menghasilkan kinerja yang sama ketika seorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan berbeda.
2.    Alternate-forms reliability
Tes ini dipergunakan untuk mengukur reliabilitas yang ditentukan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama pada kesempatan yang berbeda untuk kelompok murid yang sama dan mengamati seberapa konsisten skornya.
3.    Split-half reliability
Adalah reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, seperti item bernomor genap dan ganjil. Nilai pada dua set item itu dibandingkan guna menentukan seberapa konsisten kinerja murid di kedua set itu.
Ø  Keadilan
Tes yang adil (fair), adalah tes yang tidak bias dan tidak diskriminatif. Tes itu tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gender, etnis, atau faktor subjektif seperti bias penilai. Apabila tes itu fair, murid punya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka sehingga kinerja mereka tidak dipengaruhi oleh faktor gender, etnis, ketidakmampuan (cacat) atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan tujuan dari tes tersebut.

            IV.      Tes Kecakapan dan Prestasi
Perbandingan Tes Kecakapan dan Prestasi
a.    Tes Kecakapan
Adalah (aptitude test) adalah tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut.
b.    Tes Prestasi
Adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid.
Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
Ø  Survey Batteries
Sebuah survey battery (baterai survei) adalah sekelompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu. Beberapa tes baterai yang umum adalah tes California Achievement, Terra Nova Comprehensive, Test for Basic Skills, Iowa Tests of Basic Skills, Metropolitan Achievement Tests, dan Stanford Achievement Test Series.
Ø  Tes untuk Subjek Spesifik
Beberapa tes prestasi standar dimaksudkan untuk menilai keahlian di bidang tertentu. Dua contoh tes area spesidik untuk bidang membaca adalah Woodcock Reading Mastery Tests dan Gates-McKillop-Horowitz Reading Diagnostic Test. Beberapa area subjek standar mencakup topik seperti, kimia, psikologi, atau ilmu komputer yang tidak termasuk dalam survey batteries.
Ø  Tes Diagnostik
Diagnostic testing terdiri dari evaluasi area pembelajaran spesifik secara relatif mendalam. Tujuannya adalah menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi reguler atau remedial. Membaca dan matematika adalah dua area di mana tes standar paling banyak di pakai untuk diagnosis.
Urutan diagnostik biasanya adalah : (1) observasi informal oleh guru; (2) survey battery; (3) tes diagnostik kelompok; (4) tes diagnostik individual.

              V.      Ujian Negara Berisiko Tinggi (High-Stakes)
 

Ø  Format Ujian Negara

          Dari sudut pandang konstruktivis, ujian yang diwajibkan negara ini menggunakan format yang salah, terdiri dari soal pilihan berganda. Ketika penilaian berbasis konstruksi dipakai, penilaian itu biasanya menggunakan soal jawaban pendek atau soal menulis. Hanya sedikit negara bagian yang memasukkan portofolio sebagai bagian dari penilaiannya.
          Hampir semua negara bagian menggunakan penilaian yang mengacu pada kriteria, yang berarti bahwa nilai murid dievaluasi berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Kebanyakan negara menggunakan nilai dasar (seperti jawaban benar sampai 70 persen) yang harus dicapai murid agar lulus. Tes semacam itu juga memberikan nilai komparatif.

Ø  Keuntungan dan Penggunaan Tes Beresiko Tinggi:
1.     Meningkatkan kinerja murid.
2. Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran yang diujikan.
3.    Ekspektasi tinggi untuk semua murid.
4.    Identifikasi sekolah, guru, dan administratoryang berkinerja buruk.
5.   Meningkatkan rasa percaya diri di sekolah setelah nilai ujian naik.
Ø  Kritik Terhadap Ujian Negara:
1.  Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah.
2.    Mengajar demi ujian.
3. Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi (SES) rendah dan minoritas.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar